Syaikh Ahmad
Khotib Al-Minang kabawi (1860 - 1916 )
Subhanallah.... rupanya ada orang Indonesia yang menjadi Imam Besar Di Masjid Haram Makkah, kita bangsa Indonesia merasa bangga dan bersyukur mempunyai syekh seperti Syekh Ahmad Khotib Al-minangkabawi ulama berkaliber dunia yang berasal dari Koto Gadang Bukittinggi Sumatra Barat. Lahir pada tanggal 6 Dzhul Hijjah 1276 H / 26 Juni 1860 M - Wafat di Makkah pada tanggal 8 Jumadil Awal 1334 H / 13 Maret 1916 M. Beliau ulama besar yang sangat terkenal di Makkah. Semenjak zaman beliau itulah bermulanya pemerintahaan Arab Saudi sangat menaruh hormat kepada bangsa Indonesia ketika Bangsa Indonesia Merdeka Arab Saudi dan Mesir sangat menyambut gembira mendengar Indonesia merdeka. Tapi sayang seribu kali sayang sejarah bangsa Indonesia melupakan ulama sehebat beliau, seharusnya beliau bisa dijadikan motivator contoh bagi para ulama muda Indonesia.
Syekh Ahmad Khotib Al-minangkabawi seorang ulama Indonesia yang menjadi imam besar Masjidil Haram Makkah pertama dari orang non Arab sekaligus seorang ulama besar yang terkenal di Makkah yang mempunyai wewenang mengeluarkan Fatwa-fatwa yang dipatuhi oleh ummat islam didunia pada masa zamannya. Beliau dilantik oleh kerajaan Arab Saudi menjadi Mufti dari Mazhab Imam Syafi`i, kecerdasannya dalam memecahkan masalah-masalah dibidang ilmu fiqih sangat dikagumi dan disegani oleh ulama-ulama yang berasal dari tanah Arab. Menjadi mufti yang berwewenang mengeluarkan fatwa di Makkah bukanlah orang sembarangan, tentu saja orang yang sangat ahli yang diakui ilmu dan kepandaiannya, mempunyai kelebihan dari ulama yang lainnya. Jangankan di Makkah Arab Saudi, di Indonesia saja yang bisa mengeluarkan fatwa adalah MUI, menjadi anggota MUI Majelis Ulama Indonesia saja tentu bukan sembarang orang yang bisa mengeluarkan fatwa. Selain itu juga Syaikh Ahmad Khotib Al-Minang Kabawi juga sangat menguasai segala bidang ilmu diantaranya :
Subhanallah.... rupanya ada orang Indonesia yang menjadi Imam Besar Di Masjid Haram Makkah, kita bangsa Indonesia merasa bangga dan bersyukur mempunyai syekh seperti Syekh Ahmad Khotib Al-minangkabawi ulama berkaliber dunia yang berasal dari Koto Gadang Bukittinggi Sumatra Barat. Lahir pada tanggal 6 Dzhul Hijjah 1276 H / 26 Juni 1860 M - Wafat di Makkah pada tanggal 8 Jumadil Awal 1334 H / 13 Maret 1916 M. Beliau ulama besar yang sangat terkenal di Makkah. Semenjak zaman beliau itulah bermulanya pemerintahaan Arab Saudi sangat menaruh hormat kepada bangsa Indonesia ketika Bangsa Indonesia Merdeka Arab Saudi dan Mesir sangat menyambut gembira mendengar Indonesia merdeka. Tapi sayang seribu kali sayang sejarah bangsa Indonesia melupakan ulama sehebat beliau, seharusnya beliau bisa dijadikan motivator contoh bagi para ulama muda Indonesia.
Syekh Ahmad Khotib Al-minangkabawi seorang ulama Indonesia yang menjadi imam besar Masjidil Haram Makkah pertama dari orang non Arab sekaligus seorang ulama besar yang terkenal di Makkah yang mempunyai wewenang mengeluarkan Fatwa-fatwa yang dipatuhi oleh ummat islam didunia pada masa zamannya. Beliau dilantik oleh kerajaan Arab Saudi menjadi Mufti dari Mazhab Imam Syafi`i, kecerdasannya dalam memecahkan masalah-masalah dibidang ilmu fiqih sangat dikagumi dan disegani oleh ulama-ulama yang berasal dari tanah Arab. Menjadi mufti yang berwewenang mengeluarkan fatwa di Makkah bukanlah orang sembarangan, tentu saja orang yang sangat ahli yang diakui ilmu dan kepandaiannya, mempunyai kelebihan dari ulama yang lainnya. Jangankan di Makkah Arab Saudi, di Indonesia saja yang bisa mengeluarkan fatwa adalah MUI, menjadi anggota MUI Majelis Ulama Indonesia saja tentu bukan sembarang orang yang bisa mengeluarkan fatwa. Selain itu juga Syaikh Ahmad Khotib Al-Minang Kabawi juga sangat menguasai segala bidang ilmu diantaranya :
- Beliau seorang hafizh Al-Qur`an 30 Juz, Ahmad Khotib waktu kecil mempelajari mabadi’ (dasar-dasar) ilmu agama dari Syaikh ‘Abdul Lathif, sang ayah yang berasal dari Koto Gadang Bukittinggi Sumatra Barat. Dari sang ayah pula, Ahmad kecil menghafal Al Quran dan berhasil menghafalkan 30 juz. Kakeknya bernama ‘Abdullah, buyut menurut riwayat lain, adalah seorang ulama kenamaan. Oleh masyarakat Koto Gadang, ‘Abdullah ditunjuk sebagai imam dan khathib. Sejak itulah gelar Khatib Nagari melekat dibelakang namanya dan berlanjut ke keturunannya di kemudian hari.
- menguasai ilmu Falaq hisab dan ruqyat yang menentukan masuknya bulan Ramadhan dan bulan Syawal yaitu hari raya,
- Sangat menguasai ilmu Aljabar yaitu ilmu matematika. Kecepatannya dalam menghitung luar biasa.
- Syaikhul Ahmad Khatib Al-Minang kabawi juga pakar dalam geometri dan tringonometri yang berfungsi untuk memprediksi dan menentukan arah kiblat, serta berfungsi untuk mengetahui rotasi bumi dan membuat kompas yang berguna saat berlayar. Kajian dalam bidang geometri ini tertuang dalam karyanya yang berjudul Raudat al-Hussab dan Alam al-Hussab.
- beliau juga seorang penyair yang Handal...
Syaikh Ahmad
Khotib Minangkabawi banyak melahirkan ulama – ulama besar baik ditanah air
maupun dinegara belahan Asia. Bagi ummat Islam yang berada di penjuru dunia
yang ingin mendalami ilmu Agama, mereka pergi ke Makkah untuk dapat belajar
kepada Syeikh – syeikh yang memiliki ilmu yang tinggi, maka di Makkah mereka akan bertemu dengan
Syaikh Ahmad Khotib Al-Minang Kabawi karna beliau merupakan guru besar di
Masjidil Haram.
Syaikh Ahmad Khotib Al-Minang Kabawi adalah Guru besar para ulama Indonesia karna Beliau adalah guru dari KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdatul Ulama (NU), KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, Sulaiman Ar-Rasuli pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dan Persatuan Tarbiah Islamiyah (PERTI).
Murid-murid Syaikh Ahmad Khotib Al-Minang Kabawi adalah:
Dari
Indonesia :
1. Haji Karim Amrullah (1879 M– 1945 M), disebut pula sebagai Haji
Rasul ulama besar di Indonesia, dilahirkan di Nagari Sungai Batang, Maninjau dari suku
Minang Sumatra Barat. Merupakan ayah dari Abdul Malik Karim Amrullah atau yang akrab dipanggil Buya Hamka
yang merupaka ulama besar Indonesia yang menjadi ketua MUI
pertama pada tahun 1975. Buya Hamka Juga yang menjadi imam sholat
jenazah SUKARNO presiden pertama Indonesia.
2. K.H. Ahmad Dahlan, lahir di Yogyakarta, ( 1868 – 1923 ) Sang pencerah Pendiri Muhammaddiyah pada
tahun 1914 beliau juga adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari
tujuh bersaudara dari keluarga KH. Abu Bakar. KH. Abu Bakar adalah
seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada
masa itu, dan ibu dari KH. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga
menjabat penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.
3. K.H
Mohammad Hasyim Asy’arie lahir di Jombang ( 1875 – 1947 ) Pendiri Nahdhatul Ulama ( NU ) pada tahun 1926. dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. KH Hasyim Asyari adalah putra ketiga dari 11
bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Haji Asyari,
pemimpin Pesantren yang berada di sebelah selatan Jombang. Ibunya bernama
Halimah.
4. Sulaiman Ar-Rasuli Pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) dan
Persatuan Tarbiah Islamiyah (PERTI)
5. Syaikh Ibrahim Musa Parabek, Pendiri Pesantren Parabek Bukittinggi Sumatra
Barat
6. Syaikh Mustafa Husein Purba Baru,
Mandailing Sumatra Utara
7. Syaikh Hasan Maksum, dari Medan
8. Ustadz ‘Abdul Halim dari Majalengka pendiri Jam’iyyah I’anatul Mubta’allimin
yang bekerja sama dengan Jam’iyyah Khairiyyah dan Al-Irsyad
9. Syaikh ‘Abdurrahman Shiddiq bin Muhammad ‘Afif
Al Banjari dari
banjar merupakan mufti Kerajaan
Indragiri.
10. Muhammad Thaib ‘Umar
11. dll ( Masih banyak lagi yang lain, terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu|)
Dari Malaysia
:
Ulama Malaysia yang belajar di
Mekkah dan ber guru kepada beliau antara lain adalah :
- Syeikh Utsman Sarawak (1864 M – 1921
M)
Dari Sarawak,
- Tok Kenali (1871 M – 1933 M)
dari
Kenali.
- Syeikh Wan Ali Abdur Rahman
al-Kalantani dari Kelantan,
- Syeikh Muhammad Ismail
al-Fathani
- dll
Dari Negara lain juga banyak murid-murid beliau karna pada waktu itu Ahmad Khotib Minang Kabawi diangkat oleh kerajaan Arab Saudi untuk menjadi guru besar tenaga pengajar di Masjidil Haram, bahkan orang Makkah dan Mesir pun ada ada yang belajar dan berguru kepada beliau.
Karya-karya Syaikhul Ahmad Khatib Al-Minang Kabawi Rahimahullah dalam
bahasab Arab :
- Hasyiyah An Nafahat ‘ala Syarhil Waraqat lil Mahalli
- Al Jawahirun Naqiyyah fil A’malil Jaibiyyah
- Ad Da’il Masmu’ ‘ala Man Yuwarritsul Ikhwah wa Auladil Akhwan Ma’a Wujudil Ushul wal Furu’
- Raudhatul Hussab
- Mu’inul Jaiz fi Tahqiq Ma’nal Jaiz
- As Suyuf wal Khanajir ‘ala Riqab Man Yad’u lil Kafir
- Al Qaulul Mufid ‘ala Mathla’is Sa’id
- An Natijah Al Mardhiyyah fi Tahqiqis Sanah Asy Syamsiyyah wal Qamariyyah
- Ad Durratul Bahiyyah fi Kaifiyah Zakati Azd Dzurratil Habasyiyyah
- Fathul Khabir fi Basmalatit Tafsir
- Al ‘Umad fi Man’il Qashr fi Masafah Jiddah
- Kasyfur Ran fi Hukmi Wadh’il Yad Ma’a Tathawuliz Zaman
- Hallul ‘Uqdah fi Tashhihil ‘Umdah
- Izhhar Zaghalil Kadzibin fi Tasyabbuhihim bish Shadiqin
- Kasyful ‘Ain fi Istiqlal Kulli Man Qawal Jabhah wal ‘Ain
- As Saifu Al Battar fi Mahq Kalimati Ba’dhil Aghrar
- Al Mawa’izh Al Hasanah Liman Yarghab minal ‘Amal Ahsanah
- Raf’ul Ilbas ‘an Hukmil Anwat Al Muta’amil Biha Bainan Nas
- Iqna’un Nufus bi Ilhaqil Anwat bi ‘Amalatil Fulus
- Tanbihul Ghafil bi Suluk Thariqatil Awail fima Yata’allaq bi Thariqah An Naqsyabandiyyah
- Al Qaulul Mushaddaq bi Ilhaqil Walad bil Muthlaq
- Tanbihul Anam fir Radd ‘ala Risalah Kaffil ‘Awwam, sebuah kitab bantahan untuk risalah Kafful ‘Awwam fi Khaudh fi Syirkatil Islam karya Ustadz Muhammad Hasyim bin Asy’ari yang melarang kaum muslimin untuk nimbrung di Sarekat Islam (SI)
- Hasyiyah Fathul Jawwad dalam 5 jilid
- Fatawa Al Khathib ‘ala Ma Warada ‘Alaih minal Asilah
- Al Qaulul Hashif fi Tarjamah Ahmad Khathib bin ‘Abdil Lathif
- Adapun yang berbahasa Melayu adalah:
- Mu’allimul Hussab fi ‘Ilmil Hisab
- Ar Riyadh Al Wardiyyah fi Ushulit Tauhid wa Al Fiqh Asy Syafi’i
- Al Manhajul Masyru’ fil Mawarits
- Dhaus Siraj Pada Menyatakan Cerita Isra’ dan Mi’raj
- Shulhul Jama’atain fi Jawaz Ta’addudil Jumu’atain
- Al Jawahir Al Faridah fil Ajwibah Al Mufidah
- Fathul Mubin Liman Salaka Thariqil Washilin
- Al Aqwal Al Wadhihat fi Hukm Man ‘Alaih Qadhaish Shalawat
- Husnud Difa’ fin Nahy ‘anil Ibtida’
- Ash Sharim Al Mufri li Wasawis Kulli Kadzib Muftari
- Maslakur Raghibin fi Thariqah Sayyidil Mursalin
- Izhhar Zughalil Kadzibin
- Al Ayat Al Bayyinat fi Raf’il Khurafat
- Al Jawi fin Nahw
- Sulamun Nahw
- Al Khuthathul Mardhiyyah fi Hukm Talaffuzh bin Niyyah
- Asy Syumus Al Lami’ah fir Rad ‘ala Ahlil Maratib As Sab’ah
- Sallul Hussam li Qath’i Thuruf Tanbihil Anam
- Al Bahjah fil A’malil Jaibiyyah
- Irsyadul Hayara fi Izalah Syubahin Nashara
- Fatawa Al Khathib dalam versi bahasa Melayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar